Memberi Tempat untuk Orang Lain

Setiap tahun, keluarga besar kami merancang kalender dinding khusus, menghiasi tiap bulan dengan foto-foto favorit kami dari tahun sebelumnya dan menandai tanggal-tanggal penting. Akan tetapi, akhir-akhir ini isi kalendernya semakin padat. Dengan bertambahnya pasangan yang menikah dan anak-anak yang lahir, kami harus memasukkan lebih banyak foto supaya tidak ada anggota keluarga yang terlewat. Ada beberapa dari kami yang berulang tahun di tanggal yang sama, dan hari-hari libur dipenuhi dengan peringatan hari jadi pernikahan. Alih-alih mengurangi nilai kalender yang dirancang, semua penambahan itu justru membuatnya semakin berharga bagi saya.

Kebiasaan dan Roh Kudus

“Apakah Anda dibesarkan di daerah ini?” Rasanya sulit untuk menjawab pertanyaan dokter gigi yang merawat saya ketika alat-alat pembersih giginya masih berada di dalam mulut saya. Ia menjelaskan bahwa pada tahun 1945, kota kami menjadi kota pertama di dunia yang menambahkan kandungan fluorida pada persediaan air minum untuk umum. Fluorida dianggap dapat mencegah gigi berlubang, dan tidak dibutuhkan dalam jumlah banyak: cukup 0,7 miligram fluorida untuk satu liter air. Dampak positifnya dapat terlihat jelas oleh seorang profesional yang terlatih. Namun, saya tidak menyangka telah meminum zat itu seumur hidup saya!

Dari Kemuliaan kepada Kemuliaan

Tinggal di sebuah kota pesisir, Valerie menikmati cuaca yang hangat, kegiatan memotret satwa liar, dan menyelam dalam air. Namun, yang paling ia sukai adalah melihat matahari terbit di atas cakrawala. Setiap pagi, ia bangun sebelum fajar untuk mengejar pemandangan laut. Menurut perhitungannya, di luar cuaca yang mendung atau waktu ia tidak di rumah, ia masih dapat melihat matahari terbit dari tepi pantai lebih dari 300 kali setiap tahunnya. Val tidak pernah bosan menyaksikan peristiwa tersebut. Baginya, matahari terbit menampilkan keagungan yang tidak ingin ia lewatkan.

Jangan Curi Kemuliaan-Nya

Ratusan tamu undangan memenuhi aula pertemuan yang megah untuk merayakan hari jadi ke-50 sebuah organisasi nirlaba, sekaligus memberi penghargaan kepada orang-orang yang telah berkontribusi dari dekade ke dekade. Dengan penuh rasa syukur, salah seorang pendiri organisasi itu menyatakan bahwa pekerjaan mereka telah didukung oleh para sukarelawan yang mengabdikan ribuan jam dan jutaan dolar yang diterima dalam bentuk hibah. Namun, ia mengakui bahwa semua keberhasilan mereka tidak akan terjadi tanpa campur tangan Allah. Ia berulang kali menegaskan bahwa organisasi mereka dapat berkembang bukan karena usaha manusia—meski faktor itu tidak dapat diabaikan—melainkan karena Allah sudah memelihara pelayanan mereka.

Pergi Bersama Allah

Dalam The Courier, sebuah film yang terinspirasi dari peristiwa nyata, tokoh utama Greville dihadapkan pada keputusan sulit. Ia mengetahui bahwa seorang teman dekatnya akan ditangkap dan kemungkinan besar akan menghadapi hukuman penjara yang penuh siksaan. Greville dapat menyelamatkan dirinya dari nasib yang sama jika ia segera meninggalkan negara itu dan menyangkal pernah mengenal temannya tadi. Namun, karena tergerak oleh belas kasihan, Greville menolak untuk pergi dan memilih dipenjara. Dengan setia ia rela ikut menderita bersama dengan temannya. Keduanya menolak untuk mengkhianati satu sama lain. Pada akhirnya, Greville dibebaskan sebagai sahabat yang hidupnya berantakan, tetapi teruji kesetiaan dan ketulusannya.

Perkataan Firman yang Berharga

Ayah saya menggunakan Alkitab kesayangannya selama 30 tahun sampai akhirnya jilidnya yang sudah usang terbelah dua. Waktu kami membawa Alkitab itu ke layanan penjilidan buku untuk diperbaiki, penjilid di sana merasa penasaran apa yang membuat buku itu begitu istimewa. Alkitab ayah saya bukanlah barang antik yang mahal, dan halaman-halamannya penuh dengan catatan tangan. Pertanyaan-pertanyaannya tentang Alkitab memberi kesempatan bagi keluarga saya untuk membagikan Injil dan berdoa bersamanya.

Ditanam di Tepi Aliran Air

Bill adalah seorang pensiunan lanjut usia yang tinggal seorang diri dan baru-baru ini harus berhenti mengemudi. Ia membutuhkan bantuan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, menebus obat, dan pergi ke gereja pada hari Minggu. “Tapi, tahukah Anda?” kata Bill. “Saya senang menghabiskan hari-hari saya di rumah. Saya menikmati musik rohani secara daring dan pengajaran Alkitab di TV sepanjang hari.” Ia mengisi hari-harinya dengan firman Tuhan, doa, dan puji-pujian.

Menjadi Kudus

Setelah mengunjungi pameran patung keramik kelas dunia di sebuah museum seni, saya diundang untuk membuat sebuah wadah kecil dari tanah liat yang mudah mengering. Saya menghabiskan waktu dua jam untuk membuat sebuah mangkuk kecil, mengukir pola, dan melukisnya. Hasil kerja keras saya cukup mengecewakan: sebuah mangkuk mungil yang buruk rupa dengan warna yang tidak merata. Yang pasti, hasilnya tidak pantas untuk dipamerkan di museum mana pun.

Melangkah dalam Iman

John sempat sangat terpukul saat kehilangan pekerjaannya. Dengan usia yang tak lagi muda, ia tahu akan sulit baginya untuk mengerjakan sesuatu yang baru. Ia pun berdoa kepada Allah meminta pekerjaan yang tepat baginya. Ia juga berusaha memperbarui resume pekerjaannya, membaca tips wawancara, dan menelepon banyak pihak. Setelah berminggu-minggu melamar, akhirnya ia diterima dalam posisi baru dengan jadwal kerja yang nyaman dan tempat kerja yang mudah dijangkau. Pemeliharaan Allah dan ketaatan iman John berpadu sempurna mendatangkan hasil tersebut.